KOMPONENCVT DAN FUNGSINYA TERLENGKAP. 2.0.4 for Android | 0 Reviews | 0 Posts. Otomotif Download APK (5.6 MB) Versions. Using APKPure App to upgrade KOMPONEN CVT DAN FUNGSINYA TERLENGKAP, fast, free and save your internet data. Fungsinyasebagai media untuk memutar selector drum, saat tuas transmisi digerakan maka selector arm akan mendorong bagian ini agar selector berputar. 13. Selector drum. Selector drum adalah komponen utama dalam mekanisme perpindahan gigi transmisi manual sepeda motor. Komponen ini memang bekerja hanya dengan berputar. KomponenCVT - Dalam hal ini motor matic telah menjadi salah satu jenis sebuah kendaraan yang paling banyak sekali digemari bagi kalangan. Terbukti dari mayoritas masyarakat yang memilih berkendara dengan motor matic dibandingkan motor bebek atau kopling. Selain karena lebih mudah untuk dikendarai motor matic juga menawarkan kelebihan lain berupa beratnya yang ringan dan lebih lincah untuk Namunbagi yang baru akan terjun dalam dunia futsal, perlu mengetahui beberapa perlengkapannya, yaitu: 1. Bola Futsal. Bola futsal merupakan perlengkapan yang paling penting untuk disediakan sebelum bermain futsal. Hal ini karena bola merupakan benda yang akan ditendang dan dioper sehingga menjadi inti dalam permainan futsal. didalamCVT ada 4 komponen utama yaitu. 1)primery sheave. 2)v-belt. 3)secondary sheave. 4)gear reduksi. 1)-di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu. -fixed sheave. berfungsi sebagai penahan v-belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin. Temukanvideo terbaik tentang CARA KERJA KOMPONEN CVT || BEDAH BAGIAN CVT NAMA DAN FUNGSINYA || KANG ZIHAN TV - nama komponen cvt honda beat , tonton video mobil terbaru, berita industri otomotif di autofun.co.id. KOMPONEN DAN FUNGSI CVT SMK GPI - nama komponen cvt honda beat. 14.46. TERNYATA SEPERTI ITU!!!| KOMPONEN CVT(Continuously . seperti artikel dalam kategori matic yang sebelumnya bahwa yang membedakan motor CVT atau motor matic dengan motor transmisi manual adalah CVTnya. ngomong-ngomong di dalam CVT ada apanya ya… oke dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang komponen CVT dan fungsinya. komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu 1primery sheave 2v-belt 3secondary sheave 4gear reduksi 1-di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu -fixed sheave berfungsi sebagai penahan ini tidak piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin. -sliding sheave komponen ini berfungsi menekan v-belt dalam putaran sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri. -collar fungsinya adalah sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave dan cam -cam fungsinya sebagai tempat dudukan slider -slider fungsinya sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan mendorong sliding ini bergerak saat putaran mesin tinggi. -roller fungsinya sebagai penekan sliding sheave,cara kerjanya sesuai putaran mesin,apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal. selanjutnya kita ke poin yang kedua,yaitu 2-v-belt fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus. poin selanjutnya adalah 3-secondary sheave didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu -sliding sheave berfungsi menekan sliding sheave di secondary sheave dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip. -fixed sheave berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis. -per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave -torque cam berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi. -clutch housing biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt ke poros roda -sepatu kopling fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi redahnya. poin terakhir adalah 4-gear reduksi fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan itu juga sebagai pendongkrak ada oli khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan. sumber CVT – Perlu sobat mesinmotor ketahui bahwa untuk membedakan motor matic dengan motor transmisi manual adalah CVT nya. Apasih CVT itu? baiklah untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang CVT, komponen, fungsi dan cara kerjanya. mari kita ulas bersama-sama… CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu sistem perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin, yah yang kita tahu, mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya memakai dua buah pulley depan dan belakang yang dihubungkan dengan sabuk v-belt. Komponen CVT Komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut 1. Fixed primary sheeve Pada pulley primer sistem CVT terdapat dua bagian utama, yakni fixed primer dan sliding primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang tersambung secara fixed ke poros pulley primer. Berfungsi sebagai tempat V belt melilit pulley. 2. Sliding primary sheeve Sliding primer sheeve adalah sisi yang tersambung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka dapat digeser ke kanan dan ke kiri. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkecil diameter dari pulley primer. Saat sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini tirus sehingga saat kedua sheeve ini bergerak mendekat, lilitan V belt akan terdorong menjadi lebih melebar. 3. Primary shaft Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung ke crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin mirip dengan RPM poros utama, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer. 4. V Belt V belt merupakan sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet bercampur serat baja yang memiliki fungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Walaupun terbuat dari karet, V belt tidak mempunyai daya elastisitas seperti karet pada umumnya. Karena serat sabuk terbuat dari kawat baja. Bahan karet digunakan karena sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder. 5. Roller Roller atau pemberat memiliki fungsi untuk mengatur pergerakan sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja memakai prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari suatu gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. tapi, alur roller ini dibikin condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran tapi akan dibelokan ke arah depan. Gerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk bisa gerak ke depan ketika putaran pulley kencang. 6. Secondary fixed sheeve Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve. Secondary fixed sheeve merupakan sisi sheeve yang tersambung dengan poros sekunder secara tetap. 7. Secondary sliding sheeve Secondary sliding sheeve juga sama mempunyai fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga berbentuk tirus agar pergerakannya dapat mempengaruhi lebar lilitan V belt. 8. Secondary sheeve spring Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan primer sliding sheeve. Namun pada pulley selunder hanya menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur pergerakan secondary sliding sheeve. Dalam posisi biasa, pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar. Namun ketika pulley primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve, Tapi juga melawan daya pegas pada pulley sekunder. Karena V belt juga tidak memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter pullet primer akan membuat diameter pulley sekunder mengecil. 9. Secondary shaft Poros sekunder mempunyai fungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal. 10. Centrifugal clutch Centrufugal clutch atau kampas kopling pada jenis kopling ini sangatlah berbeda berbeda dengan kopling manual. Kalau kopling manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol. Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM. Cara Kerja CVT Cara kerja dari mesin matic atau CVT Continuous Varible Transmission pada sepeda motor. Rupa-rupanya lebih simpel dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi. Komponen-komponen CVT terdapat di box CVT atau secara nyata bentuk rupanya yaitu lengan ayun sebelah kiri motor matic, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depanDrive Pulley, puly belakangDriven Pulley dan dihubungkan ke crankshaft enginekruk-as, sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menyambungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin rpm, maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Dilihat dari kerja v-belt cuma menghubungkan kedua puly tersebut supaya dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matic bisa menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga. Dan demikianlah ulasan tentang CVT, semoga artikel ini bermanfaat buat sobat mesinmotor sekalian, dan alangkah indah nya jika sobat mesinmotor sekalian share artikel ini agar bisa terjangkau oleh semua orang, terima kasih. Artikel MesinMotor Lainnya Silinder Kepala Blok, Fungsi, Komponen, dan Cara Kerja Kruk As Pahami Tanda Kerusakan dan Modifikasinya Klep Motor Ukuran, Fungsi, Harga dan Cara Menyetelnya Komponen CVT dan Fungsinya,- Sepeda motor yang banyak mengaspal dijalanan indonesia saat ini didominasi oleh sepeda motor matic atau skutik, sepeda motor matik ini mengaplikasikan sebuah sistem pemindah daya yang disebut sistem CVT Continuously Varible Transmission, yang mana penerus daya atau tenaga yang dihasilkan oleh mesin menuju ke roda penggeraknya menggunakan sebuah mekanisme CVT ini akan membentuk rasio reduksi antara tenaga yang dihasilkan oleh mesin dengan roda penggerak secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga dengan ini sahabat sebagai pengendara akan terbebas dari proses pemindahan gigi secara manual sehingga pengoperasian sepada motor tipe ini akan relatif lebih Sistem CVTBerikut ini beberapa kelebihan atau keuntungan yang akan sahabat peroleh ketika sahabat menggunakan sepeda motor dengan sistem CVT iniDengan pengaplikasian sistem CVT maka perubahan kecepatan dan torsi kendaraan yang dihasilkan dari mesin dan diteruskan menuju roda penggerak dapat dihasilkan secara Sistem CVT, maka sahabat tidak perlu memindah gigi secara manual karena sistem ini memiliki rasio gigi yang sangat tepat sesuai dengan putaran mesin. Pengaplikasian Sistem CVT Tidak menimbulkan terjadi hentakan saat proses pemindahan gigi sehingga perpindahan gigi lebih lembut dan halus.Perubahan kecepatan pada kendaraan dengan sistem CVT ini sangat lembut sert memiliki kemampuan mendaki yang relatif cocok digunakan pada jalanan yang macet atau area Sistem CVTMeskipun demikian ternyata dibalik kelebihan-kelebihan diatas, sistem CVT juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikutKapasitas torsi yang dapat dicapai oleh sebuah kendaraan dengan sistem CVT relatif lebih terbatas dibandingkan dengan kendaraan dengan sistem transmisi manual. Sehingga tarikan awal agak terasa terjadi kerusakan, biaya perbaikannya akan relatif lebih mahal dibanding kendaraan yang mengaplikasikan transmisi CVT dengan Pulley dan V-Belt dapat dimungkinan terjadinya slip sehingga respon transmisi seakan-akan lebih cocok untuk kendaraan yang sering digunakan pada medan berat seperti jalanan berlumpur dan daerah pegunungan dengan tanjakan dan turunan yang Komponen CVT Beserta GambarPada kali ini kita akan mengulas sistem CVT pada sebuah Sepeda motor, sistem CVT pada sepeda motor agar dapat menjalankan fungsibya dengan baik karena tersusun dari berbagai komponen penyusunnya, berikut ini komponen-komponen CVT motor matic beserta fungsinya masing-masingTransmision CaseTarnsmision case memiliki fungsi sebagai komponen-komponen CVT motor matic dari kotoron baik yang berupa debu maupun air yang dapat mengganggu kinerja dari komponen sistem CVT itu pulley Secondary fixed sheeveSecondary fixed sheeve pada sebuah sistem CVT motor matik memiliki fungsi untuk menghubungkan poros sekunder pada secondary pulley pada sistem CVT secara tetap. Pada secondary pulley ini terdiri dari 2 sisi yaitu sisi fixed sheeve dan sisi sliding Sliding SheeveSecondary sliding sheeve pada sistem CVT berfungsi sebagai pengatur besar kecilnya diameter pada secondary pulley. Secondary sliding sheeve ini memiliki bentuk tirus dengan maksud agar pergerakannya dapat mempengaruhi lebar lilitan pada V - belt pada sistem Sheeve SpringSecondary spring sheeve atau juga disebut pegas pengembali pada secondary pulley sistem CVT ini memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi secondary pulley ke posisi awal dimana posisi V-belt kondisi normal maka spring ini akan menjaga posisi secondary sliding sheeve kondisi rapat sehingga diameter secondary pulley membesar, sedangkan ketika primary pulley berputar maka roller didalam primary sliding sheeve tidak hanya mengatur pergerakan primary sliding sheeve ini saja, akan tetapi juga akan melawan daya pegas pada secondary sheeve spring pada secondary pulley alhasil pembesaran diameter pada primary pulley mengakibatkan pengecilan diameter pada secondary pulley pada sistem Sekunder Secondary ShaftPoros sekunder terdapat pada secondary pulley yang mana komponen sistem CVT ini memiliki fungsi sebagai penerus putaran yang berasal dari secondary pulley menuju kopling sentrifugal kopling ganda.Clutch Carrier Kopling SentrifugalKopling sentrifugal atau lebih dikenal dengan istilah kopling ganda memiliki fungsi untuk memutus dn menghubungkan tenaga putar dari mesin Secondary Shaft menuju roda penggerak roda belakang.Kopling centrifugal ini bekerja berdasarkan gaya centrifugal, jadi pada saat secondary shaft berputar maka kopling centrifugal ini juga akan ikut berputar. Berputarnya kopling sentrifugal ini akan menghasilkan gaya sentrifugal yang akan mengakibatkan kopling bergerak kearah luar membesar dan akhirnya terhubung ke clutch kopling ganda Clutch HousingRumah Kopling atau clutch housing ini berfungsi untuk menerima putaran dari kopling centrifugal yang selanjutnya akan diteruskan menuju roda penggerak roda belakang.Pada saat kopling centrifugal berputar pada RPM rendah maka gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh kopling sentrifugal masih kecil sehingga tidak mampu membuat rumah kopling ini ikut tetapi ketika RPM mesin bertambah tinggi maka gaya centrifugal yang dihasilkn akan semakin besar juga sehingg kopling sentrifugal akan bergesekan dengan rumah kopling dan alhasil rumah kopling akan ikut berputar dan terjadi perpindahan tenaga putar dari kopling centrifugal menuju rumah kopling dan kemudian ke roda camTorsi Cam pada sistem CVT motor matic ini memiliki bentuk seperti pelor dalam lupang memanjang pada secondary pulley. Pada saat mesin sepeda motor memerlukan torsi yang lebih besar saat melintasi jalan yang menanjak atau beban berat maka beban pada roda belakang sepeda motor akan meningkat dan kecepatannya menurun. Sehingga hal ini akan mengakibatkan posisi V-belt akan kembali seperti semula yaitu sama ketika kendaraan saat ini Drive pulley atau primery pulley akan membuka sehingga diameter primery pulley mengecil dan dudukan V-belt membesar, sehingga kecepatan turun. saat inilah torsi cam bekerja, dimana torsi cam ini akan menahan pergerakan driven pulley atau secondary pulley agar tidak langsung menutup. sehingga kecepatan kendaraan tidak langsung drop. Alhasil saat putaran gas ditambah untuk memperoleh torsi yang lebih besar maka mesin tidak terlalu berat mengembalikan CVT bekerja pada kecepatan yang lebih cam ini juga akan bekerja pada saat sepeda motor berakselerasi dari kondisi diam ke kondisi pada sistem CVT memiliki fungsi untuk meneruskan putaran mesin dari primery pulley menuju secondary ReduksiGigi reduksi berfungsi untuk menaikkan tenaga atau torsi yang dihasilkan oleh CVT yang akan dikirim ke poros roda penggerak pada roda belakang sepeda motor dengan menggunakan jenis roda gigi tipe helical pada roda gigi reduksi Pulley Primary Fixed SheevePrimary fixed sheeve pada sebuah sistem CVT motor matik memiliki fungsi untuk menghubungkan poros primer pada primary pulley pada sistem CVT secara tetap. Pada primary pulley ini terdiri dari 2 sisi yaitu sisi fixed sheeve dan sisi sliding Sliding SheeveMerupakan sisi bagian primary pulley yang menghubungkan poros primer pada primery pullry secara tidak tetap sehingga dapt berherak bebas arah kiri dan kanan untuk memperkecil dan memperbesar diameter primery primary sliding sheeve ini bergerak bergerak mendekati primary fixed sheeve karena kerja roller maka diameter primery pulley ini akan membesar dan ketika primary sliding sheeve berherak menjauhi primary fixed sheeve maka diameter primery pulley ini akan Primer Primary ShaftPrimary shaft pada sistem CVT memiliki berfungsi sebagai penghubung putaran mesin dari crankshaft kruk as menuju primery pulley. Komponen ini terhubung dengan crankshaft mesin secara tetap. Alhasil RPM mesin akan sama dengan RPM primary shaft ini memiliki fungsi sebagai poros pada dinding bagian dalam primery pulley agar dinding bagian dalam primery sliding sheeve dapat bergerak lembut seiring dengan kerja pieceSlide piece pda sistem CVT berfungsi untuk meredm getaran pada rumah roller yang dihasilkan pada saat roller bekerja pada primery sliding sheeve. Jumlah slide piece ini biasanya 3 pcs dan jika komponen ini mengalami kerusakan maka akan menimbulkan suara klok-klok pada saat mesin hidup pada putaran atau pemberat ini berfungsi untuk mengatur pergerakan primary sliding sheeve dengan berdasarkan prinsip gaya centrifugal. Dimana gerakan sebuah roller ini akan cenderung menjauhi pusat putaran. Karena alur roller pada primery sliding sheeve yang didesain lebih condong kedepan, maka pergerakan roller ini tidak sepenunya menjauhi poros putaran melainkan akan dibelokkan kearah depan. Pergerakan inilah yang mengkibatkan primery sliding sheeve bergerak kedepan untuk memperbesar diameter primery pulley saat primery Fixed sheeve berputar pada RPM ini terletak pada bagian drive pulley atau primery pulley, pada sistem CVT motor matic komponen ini memiliki fungsi sebagai tumpuan dari roller atau pemberat ketika roller terlepar menjauhi pusat putaran karena gaya centrifugal sehingga dapat meneruskan putaran dari poros engkol menuju primery sliding Ulasan Kami tentang Komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya, Semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel pilihan kami berikut ini. Sebutkan Minimal 3 Komponen Cvt Dan Jelaskan Fungsinya – Konversi Variabel Torsi CVT adalah sistem transmisi yang secara mekanis mengubah putaran mesin ke putaran roda. Sistem ini mengubah gear ratio secara otomatis untuk mencapai transmisi yang lebih halus dan lebih efisien. CVT menggantikan transmisi manual dan otomatis yang konvensional. Konstruksi sistem ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu variator, belt dan pulley. Variator merupakan bagian dari transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda. Fungsinya adalah mengubah gear ratio dengan mengubah diameter pulley. Variator terdiri dari dua pulley yang dipasang berdampingan dan dipasangkan ke as roda. Satu pulley bergerak naik dan turun, dan yang lainnya bergerak keluar dan masuk untuk mengubah gear ratio. Belt adalah komponen utama dari sistem transmisi CVT. Fungsinya adalah untuk menghubungkan variator dan pulley. Belt ini bergerak di antara pulley untuk mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Belt CVT memiliki kelebihan dibandingkan sistem transmisi konvensional, yaitu panjangnya yang cukup fleksibel dan konstruksi yang kuat. Pulley merupakan komponen lain dari sistem transmisi CVT. Fungsinya adalah untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui belt. Pulley dapat berubah diameter untuk menyesuaikan torsi yang diproduksi oleh mesin. Dengan mengubah diameter, pulley dapat mengubah perbandingan antara putaran mesin dan putaran roda. Konversi Variabel Torsi CVT merupakan sistem transmisi yang canggih dan efisien. Sistem ini menggantikan transmisi manual dan otomatis yang konvensional. Konstruksinya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu variator, belt dan pulley. Variator berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda, belt berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley, dan pulley berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Dengan demikian, ketiga komponen tersebut saling berhubungan untuk membuat sistem transmisi CVT berfungsi dengan baik. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Sebutkan Minimal 3 Komponen Cvt Dan Jelaskan 1. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter 2. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter 3. Pulley adalah komponen lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. 1. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter pulley. Variator adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT Continuously Variable Transmission. Variator berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan mengubah diameter pulley. Variator akan mengubah diameter dari kedua pulley secara bersamaan untuk meningkatkan atau menurunkan torsi yang diteruskan ke roda. Variator menggunakan belt, sabuk, atau rantai untuk menghubungkan kedua pulley dan mengubah kecepatan putaran dari mesin ke roda. Variator juga dapat menyesuaikan tegangan belting untuk mengubah kecepatan. Komponen kedua dalam transmisi CVT adalah pulley. Pulley adalah komponen mekanik yang terbuat dari baja atau aluminium yang berfungsi untuk mengubah roda gigi transmisi. Pulley terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bagian tunggal dan bagian dual. Bagian tunggal berfungsi untuk meningkatkan torsi yang diteruskan ke roda, dan bagian dual berfungsi untuk mengurangi torsi yang diteruskan ke roda. Komponen ketiga dalam transmisi CVT adalah belt atau sabuk. Belt atau sabuk adalah komponen yang menghubungkan kedua pulley. Belt atau sabuk berfungsi untuk mengubah torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Belt atau sabuk juga berfungsi untuk mengubah tegangan belting untuk mengubah kecepatan. Komponen keempat dalam transmisi CVT adalah pengontrol transmisi. Pengontrol transmisi adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengontrol torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Pengontrol transmisi akan menyesuaikan torsi dan kecepatan dari mesin ke roda dengan berbagai situasi seperti kecepatan, putaran mesin, beban, dan lain-lain. Semua komponen di atas adalah komponen penting dalam transmisi CVT. Variator berfungsi untuk mengubah diameter pulley untuk meningkatkan atau menurunkan torsi yang diteruskan ke roda, pulley berfungsi untuk mengubah torsi dan kecepatan dari mesin ke roda, belt atau sabuk berfungsi untuk menghubungkan kedua pulley, dan pengontrol transmisi berfungsi untuk mengontrol torsi dan kecepatan dari mesin ke roda. Semua komponen ini bekerja sama untuk memungkinkan transmisi CVT berfungsi dengan baik. 2. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Belt adalah komponen utama lain dari sistem transmisi CVT Continuously Variable Transmission. Belt berfungsi untuk menghubungkan variator dan pulley dan mengubah gear ratio melalui penyesuaian diameter pulley. Komponen ini berfungsi untuk mengontrol torsi dan putaran mesin yang dibutuhkan untuk mengubah kecepatan. Sebuah belt pada umumnya terdiri dari bahan karet yang kuat dan tahan lama, yang membuatnya mampu menahan beban torsi yang besar. Belt juga mengandung bahan pelumas yang memungkinkan untuk berputar dengan lebih mudah dan mengurangi gesekan antar komponen. Selain belt, ada tiga komponen lain yang terdapat dalam sistem transmisi CVT. Pertama adalah variator, yang berfungsi untuk mengubah diameter pulley dan memudahkan perubahan gear ratio. Komponen ini dapat berupa pulley bergerak, yang dipasang di luar pulley statis dengan sebuah belt yang menghubungkan keduanya. Pada saat mesin digas, variator menarik belt keluar, meningkatkan diameter pulley, dan mengurangi gear ratio. Pada saat mesin dibiarkan, variator melepas belt, mengurangi diameter pulley, dan meningkatkan gear ratio. Kedua adalah pulley, yang terdiri dari dua pulley, yaitu pulley statis dan pulley bergerak. Pulley statis berfungsi untuk menahan belt di posisi yang dibutuhkan, sementara pulley bergerak berfungsi untuk mengubah gear ratio dengan menarik dan melepaskan belt. Pulley statis memiliki diameter yang tetap, sementara pulley bergerak memiliki diameter yang dapat berubah sesuai dengan jumlah gaya yang diberikan oleh variator. Ketiga adalah transmisi, yang terdiri dari beberapa gigi dan katup yang berfungsi untuk mengontrol aliran torsi. Transmisi ini memungkinkan untuk mengubah gear ratio secara elektronis atau mekanis, tergantung pada jenis transmisi yang dipilih. Transmisi ini juga memungkinkan kontrol yang lebih precis dari gear ratio, sehingga dapat mencapai putaran mesin yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang dapat dicapai dengan variator. Komponen-komponen ini bekerja sama untuk menyediakan gear ratio yang diinginkan untuk mencapai tingkat kinerja yang diinginkan. Dengan menggunakan belt untuk menghubungkan variator dan pulley, sistem transmisi CVT dapat menyediakan gear ratio yang lebih luas daripada transmisi konvensional, memungkinkan untuk mencapai kinerja lebih baik dan putaran mesin yang lebih tinggi. Dengan demikian, sistem transmisi CVT dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi biaya operasional untuk pengguna. 3. Pulley adalah komponen lain dari sistem transmisi CVT yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Pulley adalah komponen utama dalam sistem transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission. Pulley berfungsi untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda melalui penyesuaian diameter pulley. Pulley terdiri dari dua buah pulley, yang satu disebut pulley drive dan yang lainnya disebut pulley output. Pulley drive harus memiliki diameter yang sedikit lebih besar daripada pulley output. Pulley drive terhubung secara langsung dengan mesin bekerja, pulley drive berputar dan secara bersamaan menyebabkan pulley output berputar. Karena diameter pulley drive lebih besar daripada pulley output, maka putaran mesin akan lebih tinggi daripada putaran roda. Hal ini memungkinkan transmisi untuk menyesuaikan putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. Ketika Anda menginjak pedal gas, putaran mesin akan meningkat. Ini akan menyebabkan pulley drive berputar lebih cepat dan menyebabkan diameter pulley drive menyempit. Hal ini memungkinkan pulley output untuk berputar lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan putaran roda. Dengan demikian, transmisi dapat menyesuaikan putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. Selain pulley, terdapat dua komponen lain yang tidak kalah penting dalam sistem transmisi CVT, yaitu variator dan belt. Variator adalah sebuah mekanisme yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin dan putaran roda dengan mengubah posisi pulley drive dan pulley output. Variator mengubah posisi pulley dengan menggunakan sistem pelat cincin yang dipasang di antara kedua pulley. Belt, seperti namanya, adalah sebuah sabuk karet yang terpasang di antara pulley drive dan pulley output. Sabuk karet ini akan berputar seiring dengan putaran mesin dan pulley. Sabuk karet ini berfungsi untuk menghubungkan kedua pulley dan memungkinkan mereka untuk bergerak bersama-sama. Dengan kata lain, ketiga komponen tersebut, yaitu pulley, variator dan belt, bekerja sama untuk mengubah putaran mesin ke putaran roda dengan menyesuaikan diameter pulley dan mengubah posisi pulley drive dan pulley output. Dengan demikian, transmisi CVT dapat mengubah putaran mesin dan putaran roda sesuai dengan kebutuhan. seperti artikel dalam kategori matic yang sebelumnya bahwa yang membedakan motor CVT atau motor matic dengan motor transmisi manual adalah CVTnya. ngomong-ngomong di dalam CVT ada apanya ya… oke dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang komponen CVT dan fungsinya. komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu 1primery sheave2v-belt3secondary sheave4gear reduksi 1-di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu -fixed sheave berfungsi sebagai penahan ini tidak piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin. -sliding sheave komponen ini berfungsi menekan v-belt dalam putaran sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri. -collar fungsinya adalah sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave dan cam -cam fungsinya sebagai tempat dudukan slider -slider fungsinya sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan mendorong sliding ini bergerak saat putaran mesin tinggi. -roller fungsinya sebagai penekan sliding sheave,cara kerjanya sesuai putaran mesin,apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal. selanjutnya kita ke poin yang kedua,yaitu 2-v-belt fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus. poin selanjutnya adalah 3-secondary sheave didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu -sliding sheave berfungsi menekan sliding sheave di secondary sheave dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip. -fixed sheaveberfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis. -per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave -torque cam berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi. -clutch housing biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt ke poros roda -sepatu kopling fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi redahnya. poin terakhir adalah 4-gear reduksi fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan itu juga sebagai pendongkrak ada oli khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan. itulah komponen CVT dan fungsinya semoga dapat menambah wawasan sobat SEMUA Komponen CVT – Dalam hal ini motor matic telah menjadi salah satu jenis sebuah kendaraan yang paling banyak sekali digemari bagi kalangan. Terbukti dari mayoritas masyarakat yang memilih berkendara dengan motor matic dibandingkan motor bebek atau kopling. Selain karena lebih mudah untuk dikendarai motor matic juga menawarkan kelebihan lain berupa beratnya yang ringan dan lebih lincah untuk digunakan berkendara di jalanan. Dan sayangnya dibalik berbagai macam kelebihan yang ditawarkan tersebut, terdapat beberapa kekurangan motor matic yang seringkali diabaikan. Dan salah satunya ialah perawatannya yang cukup rumit dan membutuhkan biaya lebih besar jika dibandingkan dengan motor bebek. Bagi para pemilik motor matic dianjurkan untuk senantiasa memperhatikan setiap komponen yang berada di luar maupun di dalam kendaraan mereka. Hal ini bertujuan supaya risiko seperti kerusakan bisa dihindari. Karena sekali motor matic mengalami kerusakan akan sangat rumit dan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Nah maka dari itu perawatan motor matic juga harus dilakukan secara rutin dan berkala. Terutama komponen-komponen yang terletak di bagian dalam atau internal dari motor tersebut. Salah satunya ialah CVT atau Continous Variable Transmission yang berfungsi sebagai alat penggerak motor matic. Dalam prakteknya sistem CVT ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Masing-masing komponen tersebut harus dipastikan selalu berada dalam kondisi prima agar tidak mempengaruhi kinerja, perangkat yang lainnya. Nah pada ulasan berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai komponen CVT apa saja yang perlu diperhatikan dan dicek secara berkala. Komponen CVT Pada Motor Matic Yang Harus Dicek Secara BerkalaRollerV-beltKampas Kopling Komponen CVT Pada Motor Matic Yang Harus Dicek Secara Berkala Adapun komponen CVT pada motor matic yang harus dicek secara berkala diantaranya yaitu Roller Roller merupakan salah satu komponen di dalam CVT yang memiliki peran krusial. Alat ini digunakan sebagai pemberat komponen rumah roller atau pulley primer yang nantinya akan mempermudah rotasi perputaran pulley tersebut. Dalam prakteknya, komponen roller seringkali mengalami kerusakan karena kelalaian pemilik kendaraan. Hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan motor yang terlalu sering untuk menempuh jarak yang cukup jauh. Kondisi roller yang semula berbentuk bulat, bisa berubah menjadi sedikit peyang apabila motor digunakan berkendara secara berlebihan dan tidak memberikannya waktu istirahat yang cukup. Idealnya, jika kalian menempuh perjalanan jarak jauh, beristirahatlah setiap 2 jam sekali. Hal ini dilakukan untuk membuat kondisi tubuh kalian tetap prima sekaligus untuk mendinginkan mesin motor yang sudah dipaksa memacu jalanan cukup lama. Karena mesin yang terlalu panas jika dipaksakan justru dapat membuatnya overheating hingga menyebabkan terjadinya mogok di tempat. Tak hanya itu, komponen roller juga akan lebih cepat mengalami kerusakan apabila kalian berkendara secara ugal-ugalan. Seperti dengan menarik tuas gas dalam-dalam atau sekencang-kencangnya. Hal ini akan membuat komponen roller tersebut lebih cepat gundul atau aus. Akibatnya, suara tarikan gas motor kalian pun akan terdengar lebih berisik dari sebelumnya. V-belt V-belt merupakan sebuah komponen yang terbuat dari karet khusus dan memiliki fungsi sebagai penerus putaran dari mesin ke roda belakang. Meski terbuat dari karet, alat ini memiliki karakter tekstur yang sedikit lebih keras jika dibanding karet pada umumnya. Nah, dalam motor matic, v-belt menjadi salah satu komponen yang harus selalu diperhatikan kondisinya. Sebab, komponen yang satu ini sangat rentan mengalami kerusakan baik itu berupa retakan yang muncul di beberapa bagian atau bisa juga karet v-belt sudah tidak lentur lagi. Apabila komponen ini putus saat kalian berkendara di jalan raya, risiko terburuknya motor kalian akan mogok secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan tidak adanya alat yang menjadi perantara atau penerus putaran dari mesin ke roda belakang. Tak hanya itu, v-belt yang putus juga dapat merusak komponen lain di sekitar CVT. Oleh karenanya, penting bagi kalian memberikan sedikit perhatian lebih terhadap v-belt terutama saat motor matic kalian sedang diservis. Pastikan bahwa tidak ada retakan pada karet v-belt tersebut agar tetap berfungsi secara optimal. Kampas Kopling Berikutnya ada kampas kopling yang tak boleh luput dari perhatian para pemilik motor matic. Berbeda dengan kampas kopling yang terletak di motor bebek atau motor manual, kampas motor pada motor matic ini memiliki bentuk yang unik mirip dengan rem tromol. Kampas kopling ini memiliki fungsi sebagai penerus putaran yang semula berasal dari poros sekunder menuju ke bagian roda. Nah, jika kalian berkendara motor dengan menarik gas kencang sambil melakukan pengereman mendadak, hal ini dapat memicu timbulnya kerusakan pada komponen tersebut. Untuk itu, meski letaknya berada di dalam sektor CVT, kalian juga harus memberikan perhatian lebih pada komponen ini agar tidak mempengaruhi pengalaman berkendara kalian selama di jalan raya. Terutama saat di tengah kemacetan, di mana kampas kopling ini sangat berpotensi mengalami kondisi aus. Pada dasarnya setiap perangkat pada kendaraan kalian harus dicek secara rutin untuk menghindari terjadinya kerusakan parah atau risiko buruk di jalanan yang dapat terjadi kapan pun. Selain harus melakukan pengecekan pada komponen-komponen tersebut, penting juga bagi kalian untuk memperhatikan pola berkendara yang aman selama di jalan raya. Pastikan kalian tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas dan tidak berkendara dengan kecepatan tinggi saat jalanan sedang padat. Karena bagaimana pun, keselamatan kalian menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan dan diutamakan. Demikianlah pembahasan mengenai Komponen CVT semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

komponen cvt dan fungsinya