Diantara bentuk nasihat yang menggugah adalah menceritakan berita dan ksiah orang terdahulu sebagai perintah agar tidak melakukan apa yang mereka lakukan, sebagaimana dalam hadis ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memperingatkan kita agar tidak berjalan di atas rel Bani Israil.
PERJALANANYANG BERMANFAAT Manusia dan perjalanan, dua sisi yang seakan tidak terpisahkan. Sebagian besar atau bahkan seluruh umat manusia di seluruh dunia pernah melakukan perjalanan, ada yang jauh dan ada pula yang dekat, dengan intensitas yang berbeda. Kebutuhan mereka yang sangat banyak dan bervariasi serta tersebar diberbagai tempat
Jemaahhaji melakukan wukuf di sekitar Jabal Rahmah di Padang Arafah. (Foto: MI/Adam Dwi) Haji, Puncak Perjalanan Manusia di Muka Bumi. Haji Haji 2018. 20 Agustus 2018 11:43 ; Jakarta: Secara umum ibadah haji merupakan ibadah yang penuh dengan bahasa simbolik baik dari gerakan maupun pakaian. Sejak tiba di Tanah Suci jemaah haji diwajibkan
PelangiDi Langit Singosari 3. Mahisa Agni pun kemudian bangkit dan duduk di samping emban tua itu. Tetapi wajahnya masih ditundukkannya, memandang dalam-dalam ke dalam gambaran-gambaran di benaknya. Wajah perempuan itu, matanya, hidungnya, dahinya. “Ah,” desah Agni di dalam hati kenapa aku tidak melihatnya sebelumnya.
Dimuka bumi, kurangnya iman itu sangat besar, siapa yang akan Saya mendengar suatu suara yang mengguncangkan surga dan di balik suara ini, ada berjuta-juta pujian kepada Tuhan berkata,”Kudus,Kudus, Kuduslah jawaban teologi seperti itu tidak menghilangkan kepedihan dan frustrasi yang kita alami ketika kita mengadakan perjalanan
Makabarangsiapa yang mewajibkan atas dirinya dengan menetapkan niat untuk melaksanakan haji dalam bulan-bulan itu, maka hendaklah ia mengetahui bahwa tidak ada rafats, tidak ada kefasikan, dan tidak ada juga jidal, yakni pertengkaran di dalam masa mengerjakan haji. Anak kalimat “ dalam bulan-bulan itu” mengisyaratkan bahwa ibadah haji
. Perintah untuk melakukan perjalanan di muka bumi dapat berasal dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, institusi, organisasi, atau bahkan individu. Namun, apa sebenarnya tujuan di balik perintah tersebut? Meningkatkan Perekonomian Salah satu tujuan utama di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi adalah untuk meningkatkan perekonomian. Dengan melakukan perjalanan, baik itu untuk tujuan bisnis, pariwisata, atau lainnya, akan terjadi perputaran uang yang dapat memperkuat ekonomi suatu daerah atau negara. Banyaknya kunjungan wisatawan ke suatu tempat dapat meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi daerah tersebut. Selain itu, perjalanan bisnis juga dapat membuka peluang kerjasama dan investasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Meningkatkan Pendidikan dan Pengetahuan Perjalanan juga dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pendidikan dan pengetahuan seseorang. Dengan mengunjungi tempat-tempat baru, seseorang dapat belajar tentang budaya, sejarah, bahasa, dan hal-hal lain yang tidak mungkin didapatkan dari buku atau internet. Melalui perjalanan, seseorang juga dapat memperluas jaringan dan meningkatkan kemampuan komunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap berbagai perspektif dalam kehidupan. Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Perjalanan juga dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Dengan melakukan perjalanan, seseorang dapat mengurangi stres, menghindari rutinitas yang monoton, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Perjalanan juga dapat memberikan pengalaman baru dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Mendukung Pelestarian Lingkungan Perjalanan tidak hanya memberikan manfaat bagi manusia, tetapi juga dapat mendukung pelestarian lingkungan. Dengan mengunjungi tempat-tempat alam yang indah, seseorang dapat memahami pentingnya melestarikan alam dan lingkungan hidup. Selain itu, dengan melakukan perjalanan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, seseorang dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan limbah. Meningkatkan Toleransi dan Persaudaraan Antar Umat Beragama Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan toleransi dan persaudaraan antar umat beragama. Dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah yang berbeda, seseorang dapat memahami dan menghormati perbedaan agama, serta memperkuat hubungan antar umat beragama. Perjalanan juga dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka terhadap suatu kelompok agama atau budaya, sehingga dapat membuka pikiran dan meningkatkan pemahaman terhadap keberagaman manusia. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional seseorang. Dengan menghadapi situasi baru dan tantangan yang tidak biasa, seseorang dapat mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi, mengambil keputusan yang tepat, dan berinteraksi dengan orang lain dengan lebih baik. Perjalanan juga dapat membantu seseorang untuk lebih menghargai waktu dan kesempatan yang dimilikinya, serta memperkuat rasa syukur terhadap hidupnya. Meningkatkan Kreativitas dan Inspirasi Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inspirasi seseorang. Dengan mengalami hal-hal baru dan tidak biasa, seseorang dapat memperoleh ide dan inspirasi untuk menciptakan karya seni, menulis, atau mengembangkan ide bisnis yang baru dan segar. Perjalanan juga dapat membantu seseorang untuk lebih berani dan percaya diri dalam mengambil risiko, serta mengembangkan rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi. Menjaga Hubungan Sosial Perjalanan juga dapat membantu menjaga hubungan sosial seseorang. Dengan mengunjungi teman, keluarga, atau kerabat, seseorang dapat memperkuat hubungan sosialnya dan menjaga kebersamaan yang penting untuk kesehatan mental dan emosional. Perjalanan juga dapat memberikan kesempatan untuk bertemu orang baru dan memperluas jaringan sosial, sehingga dapat membuka peluang untuk koneksi dan kerjasama di masa depan. Meningkatkan Kualitas Hidup Secara keseluruhan, perjalanan dapat memberikan manfaat besar bagi kualitas hidup seseorang. Dengan mengalami hal-hal baru dan mendapatkan pengalaman yang berharga, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya secara keseluruhan. Perjalanan juga dapat membantu seseorang untuk lebih menghargai hidupnya, mengembangkan diri, dan mencapai tujuannya dengan lebih baik. Kesimpulan Perintah untuk melakukan perjalanan di muka bumi dapat berasal dari berbagai pihak, dengan tujuan yang beragam pula. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang, baik itu dalam meningkatkan perekonomian, pendidikan, kesehatan, lingkungan, persaudaraan, kecerdasan emosional, kreativitas, hubungan sosial, maupun kualitas hidup secara keseluruhan.
Web server is down Error code 521 2023-06-13 140440 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6ae2511f770a68 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Perjalanan hidup di muka bumi ini memang tidak selamanya seindah yang kita harapkan. Ada berbagai rintangan yang harus dilalui, namun jangan pernah menyerah karena di balik setiap perintah mengadakan perjalanan di muka bumi pasti ada tujuan yang besar dan indah. Teringat saat saya melihat foto dari salah satu traveler yang berhasil saya temukan di internet. Pemandangan spektakuler dari atas ketika ia sedang menikmati sunrise di pegunungan, atau mungkin foto tersebut menggambarkan dirinya sedang menikmati panasnya terik matahari di laut. Setiap foto yang ia bagikan selalu memberikan air rasa ingin tahu dan keinginan untuk mengejar impian saya sendiri. Mungkin sebagian dari kita merasa takut untuk memulai petualangan atau kita merasa malu karena tidak memiliki keterampilan yang cukup. Namun, perjalanan hidup kita tidak akan pernah mulai jika kita tidak memulai dengan langkah pertama. Kita tidak harus menjadi ahli dalam satu bidang tertentu untuk memulai perjalanan kita, namun kita harus memiliki tekad dan semangat untuk terus belajar dan berkembang. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko, karena itulah yang akan membuat kita mengalami pengalaman dan menjadi orang yang lebih baik. Seperti pepatah mengatakan “jangan makan nasih dulu kalau saja tidak sudah mengambil resiko yang cukup besan”, dengan mengambil resiko kita bisa belajar dari kesalahan kita, memperkuat mental kita, dan menjadi sosok yang lebih percaya diri. Di masa pandemi ini seringkali kita merasa terjebak di dalam rutinitas yang sama setiap hari, namun jangan biarkan hal ini membuat kita merasa tidak produktif. Jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk melakukan perjalanan, meskipun hanya dalam bentuk virtual saja. Banyak situs yang menyediakan informasi dan galeri foto tentang tempat-tempat paling indah di dunia, dan ini bisa membuat kita merasa lebih termotivasi untuk meluangkan waktu untuk traveling setelah pandemi berakhir. Jangan lupa, perjalanan yang sebenarnya tidak hanya merujuk pada jarak di antara tempat yang berbeda. Ini lebih dari itu, perjalanan ini melibatkan pengalaman baru, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menghadapi rintangan. Hal ini akan membantu kita tumbuh dan menjadi sosok yang lebih baik dalam hidup kita. Sebelum berakhirnya artikel ini, saya ingin memberikan beberapa tips agar perjalanan hidupmu menjadi lebih baik, yaitu – Miliki tujuan dan rencana, karena hal ini akan membantu kita untuk fokus dan merencanakan setiap langkah. – Jangan takut untuk meminta bantuan dan dukungan dari orang lain. Kita tidak perlu merasa sendiri dalam perjalanan kita. – Jadilah diri sendiri dan nikmati setiap detiknya. Kita tidak perlu menjadi orang lain untuk mendapatkan pengalaman hebat. Jadi, jangan ragu untuk memulai perjalananmu di muka bumi ini, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak memulainya. Bersabarlah, beranilah bertindak, jangan takut mengambil resiko, dan selalu bersyukur. Siapa tahu, perjalananmu akan menjadi inspirasi bagi orang lain dan membuka jalan bagi mereka untuk mulai petualangan mereka sendiri. Happy traveling!
Banyak orang mungkin bertanya-tanya apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Apakah hanya untuk bersenang-senang atau ada tujuan lain yang lebih penting? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan dan bagaimana perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif. Menjelajahi Tempat Baru Tujuan utama dari perintah mengadakan perjalanan adalah untuk menjelajahi tempat baru. Dengan bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang dunia dan melihat keindahan alam yang berbeda dari tempat asal kita. Tidak hanya itu, perjalanan juga memberi kita kesempatan untuk belajar tentang budaya yang berbeda dan mengalami gaya hidup yang berbeda dari yang kita kenal. Ini dapat membantu kita memperluas pemahaman kita tentang dunia dan menghargai perbedaan budaya. Mendapatkan Pengalaman Hidup Perjalanan juga dapat memberi kita pengalaman hidup yang berharga. Dengan melakukan perjalanan, kita dapat mengatasi ketakutan dan tantangan yang mungkin tidak kita hadapi di tempat asal kita. Kita juga dapat belajar untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Semua pengalaman ini dapat membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih kuat dan mandiri. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita. Dengan menjauh dari rutinitas sehari-hari, kita dapat mengurangi stres dan merasa lebih rileks. Kita juga dapat meningkatkan kesehatan fisik kita dengan melakukan kegiatan fisik seperti hiking, berenang, atau berjalan-jalan. Ini dapat membantu kita tetap aktif dan sehat selama perjalanan kita. Menginspirasi Kreativitas Perjalanan juga dapat menginspirasi kreativitas kita. Dengan melihat keindahan alam yang berbeda dan mengalami budaya yang berbeda, kita dapat memperoleh ide-ide baru dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan kita atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengalami keindahan alam yang berbeda atau melihat seni yang berbeda dapat membantu kita melihat kecantikan dalam hal-hal yang mungkin tidak kita perhatikan sebelumnya. Menjalin Hubungan Baru Perjalanan juga dapat membantu kita menjalin hubungan baru. Dengan bertemu orang-orang baru di tempat-tempat yang berbeda, kita dapat memperluas jaringan sosial kita dan belajar tentang kehidupan orang-orang di tempat lain. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan atau bahkan dalam kehidupan pribadi kita. Bertemu orang-orang baru juga dapat membantu kita memperoleh perspektif yang berbeda tentang hidup dan membuat kita menjadi individu yang lebih terbuka dan toleran. Kesimpulan Ada banyak tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Dari menjelajahi tempat baru hingga mendapatkan pengalaman hidup yang berharga, perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif dan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Jadi, jika Anda belum pernah melakukan perjalanan sebelumnya, cobalah untuk merencanakan satu. Anda mungkin terkejut dengan betapa bermanfaatnya perjalanan dapat bagi hidup Anda.
Berbicara kewajiban Jumat, tidak bisa dilepaskan dengan Surat al-Jum’ah ayat 9-10. Hampir semua kitab fiqih menyebutkan ayat tersebut ketika menjelaskan dalil pensyariatan Jumat. Ayat yang dimaksud adalah يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ، فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” QS. Al-Jum’ah, ayat 9-10 Di dalam ayat di atas setidaknya memuat beberapa hal. Pertama, perintah bersegara menuju tempat Jumat saat azan Jumat berkumandang. Kedua, larangan jual beli saat azan Jumat berkumandang. Ketiga, perintah bertebaran di muka bumi ketika shalat Jumat telah ditunaikan. Perintah bersegara menuju tempat Jumatan dan larangan jual beli saat azan Jumat berkumandang telah diuraikan panjang lebar oleh ulama fiqih, yang pada kesimpulannya merumuskan kewajiban menyiapkan diri berjumatan dan keharaman melakukan aktivitas yang dapat melalaikan Jumat saat azan Jumat berkumandang. Yang tidak banyak disinggung ulama fiqih adalah perintah untuk bertebaran di muka bumi usai shalat Jumat. Apakah arti dari perintah tersebut? Apakah berimplikasi wajib sebagaimana umumnya kata perintah? Dalam menjelaskan hal ini setidaknya bisa dibahas dua hal. Pertama, petunjuk kata perintah. Kata perintah di dalam ayat di atas termasuk jenis perintah memperbolehkan al-amru lil ibahah. Maksudnya kata perintah yang dipahami memperbolehkan sebuah aktivitas, bukan mewajibkan. Bertebaran di bumi setelah menunaikan shalat Jumat adalah sebuah rukhsah dispensasi/ keringanan yang diberikan Allah untuk umat Islam. Penjelasan para ulama tafsir dalam hal ini senada. Dari sekian pakar tafsir mulai dari periode kuno hingga kontemperor mengungkapkan hal yang sama. Al-Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari, misalnya, menjelaskan القول في تأويل قوله تعالى فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون “Penjelasan firman Allah, apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” يقول تعالى ذكره فإذا قضيت صلاة الجمعة يوم الجمعة، فانتشروا في الأرض إن شئتم، ذلك رخصة من الله لكم في الذي قلنا في ذلك قال أهل التأويل. “Allah berfirman, bila telah ditunaikan shalat Jumat di hari Jumat, maka bertebaranlah di muka bumi jika kalian berkehendak. Demikian ini adalah dispensasi dari Allah untuk kalian. Dan penjelasan yang aku sampaikan ini juga disampaikan oleh para pakar tafsir.” Al-Imam Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Thabari, juz 23, hal. 384 al-Imam al-Syafi’i mengatakan والأمر في الكتاب والسنة وكلام الناس يحتمل معاني أحدها أن يكون الله عز وجل حرم شيئا ثم أباحه فكان أمره إحلال ما حرم كقول الله عز وجل {وإذا حللتم فاصطادوا} [المائدة 2] وكقوله {فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض} [الجمعة 10] الآية “Kata perintah di dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuai penjelasan para ulama, memungkinkan beberapa arti, di antaranya bahwa Allah mengharamkan perkara kemudian memperbolehkannya, maka memerintahkannya adalah menghalalkan perkara yang semula diharamkan, seperti firman Allah “Bila kalian telah tahallul, berburulah” dan seperti firman Allah “Bila shalat Jumat telah ditunaikan, maka bertebaranlah di muka bumi.” al-Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i, Tafsir al-Imam al-Syafi’i, juz 2, hal. 521. Mengapa kata perintah dalam hal ini diarahkan kepada kesimpulan mubah, bukan wajib? Syekh Abu Manshur al-Maturidi menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan teori dalam bab perintah bahwa setiap kata perintah yang disampaikan setelah larangan, maka memberi petunjuk ibahah memperbolehkan. Sebelum Allah memerintahkan bertebaran di bumi, Allah terlebih dahulu melarangnya. Larangan bertebaran di bumi berlaku ketika Jumat belum selesai ditunaikan, kemudian perintah bertebaran di bumi konteksnya adalah setelah selesai menjalankan Jumat. Syekh Abu Manshur al-Maturidi mengatakan وقوله - عز وجل - فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون 10 أي رحمة الله؛ هذا خرج في الظاهر مخرج الأمر، ولكنه في حكم الإباحة عندنا؛ لأن هذا أمر خرج على أثر الحظر، “Firman Allah “apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”, maksudnya beruntung mendapat rahmat Allah. Ayat ini secara lahir dibentuk dalam kata perintah, namun berada dalam hukum ibahah memperbolehkan menurut pendapat kami Ahlussunnah wal Jamaah, sebab ini adalah perintah yang disebutkan setelah larangan.” والأصل المجمع عليه عندهم أن كل أمر خرج على أثر الحظر فهو في حكم الإباحة، وما خرج مخرج الإباحة فإن الحكم فيه يتصرف على تصرف الأحوال، فإن كانت الحالة توجب فرضيته كان فرضا، وإن كانت توجب واجبا فواجب، وإن أدبا فأدب “Dasar yang disepakati ulama Ahlus Sunnah wa al-Jamaah adalah bahwa setiap perintah yang disebutkan setelah larangan, maka berada dalam hukum ibahah memperbolehkan. Setiap hal yang berada dalam ibahah, maka hukumnya disesuaikan dengan kondisi. Bila kondisinya menuntut fardlu, maka hukumnya fardlu, bila wajib, maka hukumnya wajib, bila berkaitan dengan etika, maka menyesuaikan hukum etika.” Syekh Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlus Sunnah, juz 10, hal. 14. Kedua, maksud bertebaran di bumi yang diperintahkan. Bertebaran di bumi ada dua tafsir. Pendapat pertama mengatakan maksudnya adalah bertebaran untuk berdagang dan membelanjakan harta untuk memenuhi kebutuhan. Pendapat kedua, bertebaran untuk menjenguk orang sakit, melayat jenazah, dan bersilaturahim. Al-Imam al-Baghawi menegaskan قوله عز وجل فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض، أي إذا فرغ من الصلاة فانتشروا في الأرض للتجارة والتصرف في حوائجكم، وابتغوا من فضل الله، يعني الرزق وهذا أمر إباحة كقوله وإذا حللتم فاصطادوا [المائدة 2] ـ “Firman Allah, bila telah ditunaikan shalat Jumat, maka bertebaranlah di bumi, maksudnya bila telah selesai shalat Jumat, maka bertebaranlah di bumi untuk berdagang dan mengalokasikan harta untuk kebutuhan kalian, dan carilah dari anugerah Allah, maksudnya rezeki. Demikian ini adalah perintah ibahah memperbolehkan, seperti dalam firman Allah “Bila kalian telah tahallul, maka berburulah.” قال ابن عباس إن شئت فاخرج وإن شئت فاقعد وإن شئت فصل إلى العصر “Sahabat Ibnu Abbas berkata, bila kamu berkehendak, maka keluarlah, bila kamu berkehendak, maka duduklah, bila kamu berkehendak, shalatlah sampai Ashar.” وقيل فانتشروا في الأرض ليس لطلب الدنيا ولكن لعيادة مريض وحضور جنازة وزيارة أخ في الله “Dikatakan dalam sebagian pendapat, maka bertebaranlah di bumi bukan untuk mencari dunia, tetapi untuk menyambangi orang sakit, melayat jenazah dan mengunjungi saudara karena Allah.” Al-Imam al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, juz 5, hal. 93 Namun demikian, dua tafsir tersebut tidak bisa kita pahami bertentangan, sebab keduanya sepakat bahwa bertebaran di bumi, baik berkaitan dengan urusan mengais rezeki, beribadah atau kegiatan sosial, hukumnya diperbolehkan. Sebab aktivitas tersebut dilakukan setelah selesai melaksanakan Jumat. Walhasil, substansi bertebaran di bumi usai menunaikan Jumat yang dimaksud adalah izin dari syariat untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari, bisa urusan kerja, mencari ilmu, beristirahat dan lain sebagainya. Pesan yang ditekankan oleh Allah dalam ayat di atas adalah agar seorang Muslim meluangkan waktunya di hari Jumat untuk menjalankan kewajiban Jumat. Setelah ibadah Jumat ditunaikan, mereka dipersilahkan untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Wallahu a’lam. Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Geyongan Arjawinangun Cirebon Jawa Barat Silakan akses beragam fitur bermanfaat Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Maulid, Ensiklopedia NU, Ziarah, Video, artikel keislaman, dan lain-lain di NU Online Super App. Instal sekarang Android dan iOS.
Perintah untuk bersafari atau mengadakan perjalanan adalah sebuah perintah dari Allah dengan memiliki tujuan tertentu. Maka dari itu dengan tadabur ayat ini, banyak ilmuwan Islam di jaman abad pertengahan muncul dan menghasilkan karya-karya luar biasa. Sebut saja Ibnu Batutah, Al Khindi, Ibnu Khaldun, Ibnu Majid, Ibnu Khuradadhbih, Al Mas’udi, Yaqut Hawami, mereka semua yang membuka jendela dunia ketika Barat belum menemukan masa pencerahan renaissance melalui perintah bersafari atau berwisata.
apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi